Hukum Merayakan Valentine Day


Hukum merayakan valentine day
Oleh : Buya Yahya
 (Pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah Al-Bahjah Cirebon)
               Sebelum menjelaskan valentine day  kita harus tahui hakikat valentinee day dan hakikat tahun baru masehi. Sebab syi’ar valentine adalah syi’ar cinta atau hari kasih sayang  yang  juga sangat dijarkan oleh Islam. Sehingga dalam hal ini banyak kerancauan atau  kesalah pahaman hingga banyak dari kaum muslimin tergesa-gesa menerima .Bahkan bukan hanya menerima saja akan tetapi mengokohkan dan membela dan ikut memeriahkanya.. Padahal kalau kita mencerna dengan tenang dan kita renungi permasalahannya maka akan sangat gamblang dan jelas hukumnya.
               Dikatakan oleh para ulama  الحكم على شيء فرع عن تصوره 1  Jikalau orang ingin menghukumi sesuatu maka tentunya ia harus tahu benar akan sesuatu yang akan dihukumi supaya tidak salah. Gambaran sederhananya adalah, seseorang yang menjelaskan hukum halal dan haram diharuskan  tahu dua hal pertama tahun hakikat  halal dan haram. Halal adalah sesuatu yang direstui atau diizinkan oleh Allah SWT sedangkan haram adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT . kedua tahu hakekat sesatu yang di hukumi halal atau haram.

Buya Yahya Road To Wonosobo


Alhamdulillah segala puji bagi Allah, sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat, Pengikut, dan sampai pada Umat sampai Yaumil Akhir. 

Alhamdulillah pada bulan mauled ini kita telah mendengar, menyaksikan banyaknya kaum muslimin mengadakan acara mauled Nabi Muhammad SAW dengan sangat meriah.
Kali ini Guru Besar kita ROAD TO WONOSOBO, beliau Buya Yahya Zainul Ma’arif berda’wah sampai di kota wonosobo, tepatnya di Masjid Istiqomah Desa Sawangan – Wonosobo pada jum’at kemaren 16 Robiul Awwal 1433 H / 10 Februari 2012 pkl 15.00 – 17.00 WIB

Tidak hanya di masjid istiqomah, beliau juga mengisi tausiah disalah satu pondok pesantren di daerah Kertek – Wonosobo. Pesantren yang dipimpin oleh Romo Kyai H Ismail dalam acara Khotmil Qur’an & Peringatan mauled nabi Muhammad SAW

Dalam Tausiahnya beliau menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dari awal sampai beliau wafat. Dan lebih menariknya lagi kali ini beliau berda’wah/bertausiah dengan bahasa daerah tersebut yaitu bahasa Jawa tengah.